Goal dan Capaian PembelajaranPeserta mampu memahami bagaimana tahapan pelaksanaan pengujian terhadap desain yang telah dibuat sehingga bisa mendapatkan feedback dari pengguna untuk melakukan perbaikan desain. Selain keterampilan teknis utama di atas, UI/UX Designer juga harus memiliki soft talent yang memadai, seperti berkomunikasi dengan baik, kemampuan untuk bekerja dalam tim, dan memecahkan masalah dengan efektif. Jira adalah project administration software program yang umum digunakan tim product dan developer untuk menghubungkan pekerjaan mereka. Banyaknya request, BAU (business as usual), adhoc, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang Divjot.co menyajikan artikel yang sangat informatif, mulai dari tren desain terbaru hingga alat dan sumber daya digital yang dapat membantu profesional di industri teknologi. dilakukan tim product membuat Jira banyak dipakai untuk memprioritaskan, melacak progres, dan mengatur proses growth mereka. Jika banyak berkolaborasi dengan berbagai tim, artinya UI/UX designer juga dituntut untuk punya talent komunikasi yang mahir.
Mulai dari memahami riset pengguna, membuat wireframe dan prototype, hingga menguasai tools desain seperti Figma atau Adobe XD. Selain itu, kemampuan berpikir kritis dan problem-solving juga sangat dibutuhkan agar bisa menciptakan solusi yang tepat untuk setiap tantangan desain. Dengan desain yang intuitif, pengguna nggak perlu repot mikir atau merasa frustasi. Misalnya, pengembang akan memastikan desain tersebut bisa diimplementasikan dalam kode dan bekerja dengan baik di perangkat pengguna. Pengujian dan EvaluasiSetelah desain selesai, UI/UX Designer akan menguji desain melalui person testing atau pengujian pengguna.
Rp 570000
Dibutuhkan kreativitas dan kemampuan melihat masalah dari berbagai perspektif, untuk bisa menjadi seorang problem solver yang handal. Empati adalah kemampuan untuk memahami orang lain lewat pikiran, perasaan, dan keadaan emosionalnya. Kemampuan ini dibutuhkan UI/UX designer untuk mengesampingkan ego dan idealismenya agar mampu mendapat wawasan tentang kebutuhan user. Tahap pertama merupakan tahap UI/UX Designer dan UX Researcher untuk memahami user dengan cara melakukan riset dengan wawancara, survey, dan metode pengumpulan data lainnya. Sehingga dapat disimpulkan, tujuan utama seorang UI/UX Designer adalah merancang interaksi dan desain tampilan yang intuitif.
Pengembangan Antarmuka Pengguna Web Site Afeksi
Motivasi, goal, want, ache level dan perspective pengguna dalam konteks sebuah produk. Keahlian desainer dapat berpengaruh pada kualitas yang mereka berikan, sehingga desain produk Anda dapat menyesuaikan dengan tren dan teknologi desain terkini. Tujuan utama dari setiap bisnis adalah untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis. UI/UX Designer memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ini dengan cara menyederhanakan informasi yang kompleks menjadi mudah dicerna. Agile dalam konteks UI/UX Design adalah sebuah metode atau pendekatan dalam project management yang digunakan untuk mengembangkan software program (produk) yang bersifat iteratif / berulang. Proses membuat sampel untuk pengujian dan memperoleh tanggapan pengguna mengenai cara meningkatkan kualitas produk atau jasa.
Dalam proses ini kamu akan banyak membuat rancangan lewat mindmapping, sketsa, bodystorming atau peragaan, dan prototype; semua yang bertujuan untuk membuat ide menjadi wujud yang nyata. User experience / UX adalah kesan dan perasaan yang dialami pengguna ketika menggunakan suatu produk. Consumer experience juga bisa dipahami sebagai persepsi dan tanggapan seseorang dari pengalaman penggunaan produk / sistem / layanan. Tahap terakhir UX design adalah UX designer menggunakan prototype untuk melakukan testing. Tahapan tersebut dilakukan dengan tujuan supaya mencari tahu cara pelanggan berinteraksi dengan prototype serta bisa memperoleh tanggapan dari pengguna tersebut. Tahap define merupakan tahap analisis oleh UX designer, yang mana mereka akan menentukan tujuan yang dicapai hingga masalah-masalah yang akan mereka atasi.
Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengukur person experience, salah satunya adalah metode UEQ+ (User Expertise Questionnaire Plus). UEQ+ memiliki kuesioner pengukuran sendiri yang telah diuji dan diakui dalam penelitian terkait consumer experience, sehingga metode ini dinilai mampu mengukur dengan tepat consumer experience pada aplikasi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan UEQ Plus Data Analysis Tool untuk membandingkan user experience WhatsApp dan Telegram. Dari semua merchandise yang diukur dalam penelitian ini, didapatkan bahwa semua merchandise yang diukur pada WhatsApp lebih unggul dari Telegram, kecuali pada merchandise transparan yang lebih diungguli oleh Telegram.